Pelaku PNPM MPd Berpose Bersama Tim World Bank |
KECAMATAN
Banyuputih telah menerima manfaat PNPM Mandiri Perdesaan (PNPM MPd) sejak 2007.
Sejak itu pula, Kecamatan Banyuputih telah memperoleh beberapa penghargaan. Pertama, Unit Pengelola Kegiatan (UPK) PNPM MPd Kecamatan Banyuputih mendapatkan piagam penghargaan dari Menteri
Dalam Negeri sebagai UPK PNPM Mandiri Perdesaan
terbaik nasional dengan kategori A pada 23 Juni 2009. Piagam tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Bupati Situbondo dalam acara Peringatan Hari Jadi Kabupaten Situbondo (Harjakasi) tahun 2009.
Kedua, penganugerahan penghargaan sebagai UPK terbaik bagi UPK Banyuputih juga diberikan oleh Badan Pemberdayaan
Masyarakat Provinsi Jawa Timur. Penganugerahan tersebut dilaksanakan dalam acara Malam Penganugerahan
Pro Poor Award Lomba Karya
Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 pada 18 November 2009
di Surabaya.
Ketiga, penghargaan sebagai
UPK peringkat 1 Kabupaten Situbondo dan sebagai Kader Pemberdayaan Masyarakat
Desa (KPMD) peringkat 3 Kabupaten Situbondo. Penghargaan dari Menteri Dalam
Negeri itu diberikan pada 22 Maret 2010.
Pelbagai
penghargaan di atas tak datang dengan serta merta. Di balik itu, ada semangat,
komitmen, kerja keras, dan kerjasama yang baik di antara pelaku PNPM Mandiri
Perdesaan. Faktor lain yang tak kalah penting dan dapat dikatakan sebagai
akseleran adalah adanya audit dari pihak internal dan eksternal program.
Sejak
2009 hingga sekarang, kegiatan audit dalam rangka pelaksanaan PNPM MPd di
Kecamatan Banyuputih tak terbilang jumlahnya. BP-UPK, tim faskab, satker
kabupaten, inspektorat kabupaten, DPRD Kabupaten Situbondo, BPKP, satker
provinsi, RMU, hingga NMC telah melaksanakan audit di Kecamatan Banyuputih.
Bahkan, tim dari World Bank International dan World Bank Indonesia telah
melaksanakan audit forensik pada 13-15 Mei 2012.
Saat
audit oleh World Bank dilaksanakan, baru terasa bahwa jerih payah para pelaku
PNPM MPd dalam menata kelembagaan, baik dalam segi administrasi maupun segi
lainnya, bermanfaat. Seluruh dokumen mulai perencanaan hingga pelaksanaan
diminta dan diperiksa dengan teliti oleh World Bank. Tak cukup sekadar meneliti
dokumen, World Bank bahkan juga menguji silang kebenaran dokumen tersebut,
misalnya dengan mendatangi langsung dan melakukan tanya jawab dengan suplier.
Tentu
saja, meski kecil, masih saja terselip ketaksempurnaan secara administratif.
Namun setidaknya, segenap pelaku PNPM MPd di Kecamatan Banyuputih menginsafi
bahwa kegiatan audit atau evaluasi bukan merupakan suatu ancaman, melainkan
semacam jamu yang menyehatkan. Kesadaran yang demikian itu membuat mereka semakin
paham kekurangan dan dapat terus memperbaikinya. Bukankah itu prasyarat sebuah
kemajuan?•
Tidak ada komentar:
Posting Komentar