Senin, 04 Juni 2012

Dampak Audit di Kecamatan Banyuputih


Pelaku PNPM MPd Berpose Bersama Tim World Bank

 

KECAMATAN Banyuputih telah menerima manfaat PNPM Mandiri Perdesaan (PNPM MPd) sejak 2007. Sejak itu pula, Kecamatan Banyuputih telah memperoleh beberapa penghargaan. Pertama, Unit Pengelola Kegiatan (UPK) PNPM MPd Kecamatan Banyuputih mendapatkan piagam penghargaan dari Menteri Dalam Negeri sebagai UPK PNPM Mandiri Perdesaan terbaik nasional dengan kategori A pada 23 Juni 2009. Piagam tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Bupati Situbondo dalam acara Peringatan Hari Jadi Kabupaten Situbondo (Harjakasi) tahun 2009.
Kedua, penganugerahan penghargaan sebagai UPK terbaik bagi UPK Banyuputih juga diberikan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur. Penganugerahan tersebut dilaksanakan dalam acara Malam Penganugerahan Pro Poor Award Lomba Karya Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 pada 18 November 2009 di Surabaya.
Ketiga, penghargaan sebagai UPK peringkat 1 Kabupaten Situbondo dan sebagai Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) peringkat 3 Kabupaten Situbondo. Penghargaan dari Menteri Dalam Negeri itu diberikan pada 22 Maret 2010.
Pelbagai penghargaan di atas tak datang dengan serta merta. Di balik itu, ada semangat, komitmen, kerja keras, dan kerjasama yang baik di antara pelaku PNPM Mandiri Perdesaan. Faktor lain yang tak kalah penting dan dapat dikatakan sebagai akseleran adalah adanya audit dari pihak internal dan eksternal program.
Sejak 2009 hingga sekarang, kegiatan audit dalam rangka pelaksanaan PNPM MPd di Kecamatan Banyuputih tak terbilang jumlahnya. BP-UPK, tim faskab, satker kabupaten, inspektorat kabupaten, DPRD Kabupaten Situbondo, BPKP, satker provinsi, RMU, hingga NMC telah melaksanakan audit di Kecamatan Banyuputih. Bahkan, tim dari World Bank International dan World Bank Indonesia telah melaksanakan audit forensik pada 13-15 Mei 2012.
Saat audit oleh World Bank dilaksanakan, baru terasa bahwa jerih payah para pelaku PNPM MPd dalam menata kelembagaan, baik dalam segi administrasi maupun segi lainnya, bermanfaat. Seluruh dokumen mulai perencanaan hingga pelaksanaan diminta dan diperiksa dengan teliti oleh World Bank. Tak cukup sekadar meneliti dokumen, World Bank bahkan juga menguji silang kebenaran dokumen tersebut, misalnya dengan mendatangi langsung dan melakukan tanya jawab dengan suplier.
Tentu saja, meski kecil, masih saja terselip ketaksempurnaan secara administratif. Namun setidaknya, segenap pelaku PNPM MPd di Kecamatan Banyuputih menginsafi bahwa kegiatan audit atau evaluasi bukan merupakan suatu ancaman, melainkan semacam jamu yang menyehatkan. Kesadaran yang demikian itu membuat mereka semakin paham kekurangan dan dapat terus memperbaikinya. Bukankah itu prasyarat sebuah kemajuan?•




Tidak ada komentar:

Posting Komentar