Rabu, 24 April 2013

Menyemai Keguyuban

Makan Bersama - Dok. Rakor Pelaku PNPM





SALAH satu kunci keberhasilan pembangunan masyarakat adalah kekompakan. Pun dalam pemberdayaan, khususnya PNPM Mandiri Perdesaan. Maka wajarlah ikon yang dipilih adalah sapu lidi. Maknanya, satu batang lidi tak akan mampu melakukan fungsi dengan baik; sebaik bersatunya seluruh batang lidi menjadi sapu lidi.
Sering terdengar bahwa, bahkan, di level pelaku PNPM Mandiri Perdesaan sendiri tak cukup kompak dalam mengawal proses. Pemberdayaan lebih riuh oleh konflik, kecurigaan, dan sebagainya. Seolah antara yang satu dan yang lainnya tak dapat saling memahami. Jika pelaku saja, yang hanya kelompok kecil itu, tak mampu menunjukkan kekompakan, bagaimana berharap masyarakat dapat melakukannya? Terlalu muskil mendapatkan hilir yang jernih tanpa hulu yang jernih pula.
Kekompakan atau keguyuban dapat disemai melalui banyak cara. Salah satu yang dilakukan di Kecamatan Banyuputih adalah melalui kegiatan makan bersama. Menu favorit para pelaku adalah ikan bakar. Urusan dana tak jadi soal. Biasanya ada swadaya. Toh, tak seberapa dibandingkan dampaknya.
Ada saja yang dibincangkan dalam sesi bakar ikan dan makan bersama itu. Mulai tema serius tentang keprograman sampai dengan guyonan ringan. Kadang, tema yang dibincangkan memang tak ilmiah; jauh dari kesan bermutu. Nyatanya, sering kali, pembelajaran justru tersampaikan lebih dalam ketika ada momentum seperti itu. Tetapi, bukankah intinya adalah mereka dapat mengalami dan menikmati kebersamaan dalam wujudnya yang nyata?
Kekompakan tak dapat datang dengan serta merta, dengan otomatis. Kekompakan perlu diupayakan, perlu diajarkan. Bukan melalui keindahan kata-kata, bukan melalui simbol-simbol atau citra, melainkan melalui keteladanan.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar